McDonald's Corp memperkirakan akan ada kenaikan lagi untuk daging sapi dan bahan penting lainnya untuk produknya.
Perusahaan itu juga mengatakan, kemungkinan pihaknya akan menaikkan harga menu produknya tahun ini. Hal itu bisa menakut-nakuti pelanggannya sehingga membuat penjualannya turun. Sebelumnya, produsen hamburger itu telah menaikkan harganya sebesar satu persen pada awal Maret lalu.
Alhasil, pernyataan tersebut berhasil menggerus saham emiten McD, kendati dilaporkan laba dan pendapatannya naik pada kuartal I-2011. Harga saham McD jatuh USD1,49 atau 1,9 persen menjadi ditutup pada USD76,91.
"Tidak ada yang meleset dari outlook Januari. Kenaikan ini terjadi akibat beberapa peristiwa yang dramatis," kata Chief Financial Officer Pete Bensen seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (23/4/2011).
Beberapa pewaralaba pun meluapkan kemarahannya lantaran McDonald's menghabiskan uang renovasi toko di sisi lain mereka diperas oleh biaya makanan. Secara terpisah, perusahaan menghadapi peningkatan biaya bunga dan tingkat pajak yang lebih tinggi secara keseluruhan.
Layaknya rantai, perusahaan hamburger terbesar di dunia ini dapat mempengaruhi seluruh industri cepat saji dengan keputusannya tentang bagaimana menghadapi kenaikan harga dengan menaikkan harga produknya.
Perusahaan memperkirakan kenaikan sebesar empat persen menjadi 4,5 persen untuk bahan bakunya di AS dan Eropa tahun ini. Pada Januari, McDonald's diperkirakan meningkatkan harganya sebesar dua persen menjadi 2,5 persen untuk harga makanan di AS.